Senin, 06 November 2023

Pembiasaan Membaca Buku untuk Meningkat Literasi Siswa Kelas II UPT SDN TEMBOKREJO I Kota Pasuruan

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki siswa dalam menghadapi abad 21 adalah kemampuan literasi. Literasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan untuk menunjukkan bukti peradaban manusia yang tinggi. Budaya literasi di Indonesia masih rendah, belum membudaya dan masih belum menjadi suatu kebiasaan di kalangan masyarakat (Perdana, 2021).Kurangnya masyarakat Indonesia dalam membaca merupakan salah satu indikator rendahnya tingkat literasi di negara kita. Termasuk kebiasaan membaca pada siswa-siswa kita juga masih rendah, siswa lebih senang menggunakan handphone untuk bermain game ataupun tiktok, dan lainnya daripada menggunakan handphonenya untuk membaca mencari informasi. Hal ini menjadi sebuah kegelisahan yang ada dalam diri saya sebagai pendidik untuk memikirkan bagaimana caranya agar siswa-siswa didik saya mempunyai kebiasaan membaca yang baik.Sehingga dapat merubah sedikit demi sedikit kemampuan siswa dalam berpikir dan mempunyai kemampuan literasi yang baik.


Program kebiasaan membaca buku selama 15 menit mendukung dengan adanya program asesmen kompetensi minimum dan survey karakter yang dilaksanakan oleh kementriam pendidikan. Siswa masih banyak yang belum terbiasa dengan kebiasaan membaca buku. Hal ini mempengaruhi daya pikir dan pemahaman mereka tentang bacaan yang dibacanya. Siswa masih belum megerti dengan maksud dari bacaan yang sudah dibacanya. Hal ini juga mempengaruhi siswa ketika sedang berlatih menjawab soal-soal latihan AKM banyak yang tidak paham maksud dari pertanyaan pada soal AKM. Dari fenomena inilah saya terus mempunyai tekad untuk melaksanakan program literasi di kelas dan sekolah. Adanya gedung perpustakaan di sekolah saya tidak digunakan dengan baik oleh warga sekolah dan tidak adanya program gerakan literasi bersama di sekolah saya disebabkan kurangnya pemahaman kami sebagai guru untuk menjalankan program literasi sekolah. 


Dengan melaksanakan merdeka belajar untuk guru dan siswa saya mulai dari hal kecil yang mampu saya lakukan di kelas saya. Karena pada hakikatnya merdeka belajar adalah kemampuan guru untuk berusaha meningkatkan kualitas anak didiknya untuk tetap terus belajar. Guru harus membuka diri pada perubahan karena kemajuan zaman.


Kamis, 27 Oktober 2022

Kampanye anti korupsi leawat media poster

 





Kampanye berupa pembuatan poster anti korupsi, dan hasil poster tersebut dikampanyekan ke kelas2 seperti kelas 4B, 5A. 5B, 6  di UPT SDN Tembokrejo I 

Senin, 17 Oktober 2022

Yel - Yel Anti Korupsi

Setiap pagi sebelum pembelajaran anak didik kami mengucapkan yel - yel terkait anti korupsi bersamaan dengan yel - yel semangat kebangsaan. Yel - yel tersebut adalah 

Indonesia.......Majulah negeriku, Jayalah Indonesiaku
Korupsi.....No..No..No... 
Anti Korupsi......Yes
Diharapkan dengan mengucapkan yel - yel tersebut akan tertanam pikiran positif untuk membudayakan perilaku anti korupsi sejak dini.



Jumat, 30 Agustus 2019

PEMANFAATAN PELEPAH PISANG UNTUK KARYA SENI KOLASE



Tanaman pisang banyak ditemukan di lingkungan sekitar SDN Tembokrejo I, namun hanya dimanfaatkan buah dan daunnya saja. Berdasarkan hal tersebut, Guru Seni Budaya SDN Tembokrejo I memanfaatkan pelepah pisang sebagai media berkarya dua dimensi teknik kolase dalam pembelajaran seni rupa. Kolase merupakan salah satu teknik dalam berkarya seni dengan cara menempelkan bahan-bahan selain cat pada bidang datar.


Guru memanfaatkan pelepah pisang sebagai media berkarya dua dimensi teknik kolase. Hasil karya dua dimensi teknik kolase dalam pembelajaran tersebut terlihat unik karena memiliki corak warna yang khas dari pelepah pisang yang telah kering. Dan yang lebih penting lagi menumbuhkan kretifitas siswa melalui pelajaran SBDP.




 Hasil Karya Kolase Siswa Kelas 1 SDN Tembokrejo I

Hasil Karya Kolase Siswa Kelas 1 SDN Tembokrejo I


Rabu, 21 Agustus 2019

GEL PAMPERS ALTERNATIVE MEDIA TANAM




LATAR BELAKANG MASALAH
1.SAMPAH = buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga)
2.JENIS SAMPAH =
      A. Sampah organik =sisa-sisa makanan, pembungkus (selain kertas, karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan ranting
      B. Sampah Anorganik=plastik,kertas,kaleng,kaca  
 Dampak Sampah
  1. Bagi kesehatan: menyebabkan penyakit diare,jamur kulit,dll.
  2. Bagi Lingkungan:pencemaran lingkungan(bau tidak sedap)
  3. Bagi kehidupan sosial ekonomi:Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting disini adalah meningkatnya pembiayaan (untuk mengobati kerumah sakit).

Alternative pengelolaan sampah
Konsep 3R:
1.  Reuse (menggunakan kembali) yaitu penggunaan kembali sampah secara langsung,baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain.
2.  Reduce (mengurangi) yaitu mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah.
3.  Recycle (mendaur ulang) yaitu memanfaatkan kembali sampah setelah mengalami proses pengolahan. 
Alasan pemilihan gel pampers sebagai alternatif media tanam
  1. Sampah pampers mudah didapatkan.
  2. Si sampah popok ini, tidak mampu terurai dibawah 100 tahun.
  3. Melakukan inovasi pengelolaan sampah Recycle (mendaur ulang)
       Jika sehari dibutuhkan 2 pampers,untuk 1 tahun berarti minimal 720 buah pampers yang digunakan. Untuk minimal 3 tahun (bahkan ada bayi yang masih memakainya sampai sekolah TK, 5 tahun) sekitar 2160 buah. Jika 5 tahun sekitar 3600 buah. Ini baru untuk 1 bayi sehat, Bukan bayi yang sering sakit dan diare.









                                                                 


Kelebihan gel pampers sebagai alternatif media tanam
  1.  Gel pampers yang digunakan sebagai media tanam ini mudah didapatkan.
  2.    Penggunaan media jenis ini sangat praktis dan efisien karena tidak perlu repot-repot untuk mengganti   dengan yang baru, menyiram, atau memupuk
  3.    Kita bisa menghemat air karena bunga mawar yang di tanam dengan media gel pampers ini bisa disiram dua hari sekali.
    Kita bisa menanggulangi masalah sampah yang diakibatkan oleh gel pampers

Pelaksanaan inovasi
  1. Pembuatan gel pampers sebagai alternatif media tanam ini dilakukan pada saat peserta didik melakukan kegiatan ekstrakurikuler pecinta alam
  2. Pemangku yang terlibat dalam pembuatan media tanam ini antara lain guru pecinta alam dan peserta didik kelas V
 
MARI SELAMATKAN  BUMI !!!!!